Mulut Sehat Cegah Penyakit
Osteoporosis dan gigi tanggal Osteoporosis (penyakit tulang rapuh) mempengaruhi semua tulang dalam tubuh, termasuk tulang rahang yang bisa memicu gigi tanggal. Bakteri dari sakit gusi parah (periodontis) bisa memecah tulang rahang. Selain itu, penggunaan salah satu obat osteoporosis (bisphosphonates) berisiko meningkatkan kemungkinan osteonecrosis (penyebab matinya tulang rahang). Karena itu, pastikan berkonsultasi dengan dokter gigi Anda jika menggunakan bisphosphonates.
Gusi pucat dan anemia Jika menderita anemia, kemungkinan mulut Anda akan luka dan pucat. Selain itu, biasanya lidah akan membengkak dan menjadi lebih lembek (glossitis). Anemia, kondisi dimana tubuh kekurangan sel-sel darah merah atau sel darah merah kekurangan hemoglobin, akan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Ada berbagai jenis anemia dengan pengobatan yang berbeda pula. Karena itu, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan pengobatan yang tepat.
Kelainan makan erosi email gigi Seorang dokter gigi tentunya akan lebih mudah mendeteksi adanya kelainan makan seperti bulimia. Asam lambung yang masuk ke mulut akibat muntah berulang akan sangat merusak lapisan email gigi. Selain itu, muntah juga bisa menimbulkan peradangan dalam mulut, tenggorokan, kelenjar air liur dan menyebabkan bau nafas. Di samping itu, gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia juga bisa memicu kekurangan nutrisi serius yang akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan gigi.
Obati sakit gusi bantu redakan rematik Penderita rematik arthritis (RA) berisiko 8 kali lebih besar menderita sakit gusi dibandingkan mereka yang tidak memiliki penyakit autoimun ini. Penderita RA cenderung kesulitan menggosok gigi dan melakukan flossing karena kerusakan persendian jari. Berita bagusnya, mengatasi peradangan akibat sakit gusi bisa membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada persendian.
Gigi tanggal dan sakit ginjal Orang dewasa yang tidak memiliki gigi lebih berisiko menderita sakit ginjal dibandingkan mereka yang masih memiliki gigi. Hubungan ini, menurut para peneliti, belum 100% jelas. Akan tetapi, menurut peneliti, hal ini dipicu oleh peradangan. Karena itu, ada baiknya tetap menjaga kesehatan gigi dan gusi untuk mengurangi risiko penyakit ginjal kronis.
Sakit gusi dan kelahiran prematur Perempuan hamil yang menderita sakit gusi, menurut peneliti, lebih berisiko melahirkan prematur dibandingkan mereka yang tidak. Hal ini, menurut peneliti, disebabkan oleh peradangan atau infeksi. Selain itu, kehamilan dengan segala perubahan hormon dinyatakan bisa memperparah penyakit gusi. Karena itu, ada baiknya berkosultasi dengan dokter untuk melindungi Anda dan bayi Anda.
Tampilan gusi sehat Gusi sehat akan terlihat berwarna merah jambu dan keras kenyal, tidak merah atau membengkak. Untuk menjaga kesehatan gusi, pastikan menjaga kesehatan mulut. Jangan lupa menggosok gigi paling tidak 2 kali sehari, periksa ke dokter gigi secara teratur 6 bulan sekali, dan hindari merokok atau mengunyah tembakau.
10.44 | Label: Healthy and Beauty | 0 Comments
Mencegah Masalah Bau Mulut
BAU mulut (halitosis) sering kali membuat kita menjadi salah tingkah karena akan mengurangi kepercayaan diri. Padahal masalah bau mulut ini justru sering kita hadapi saat menjalankan ibadah puasa karena tidak minum. 
Akan tetapi, tidak perlu ikut-ikutan puasa berbicara hanya karena masalah tersebut. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bau nafas tak sedap:
- Rajin menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi, gusi, dan lidah setiap pagi dan malam hari, termasuk setiap selesai makan sahur dan berbuka puasa. Jika lalai menjaga kebersihan mulut, maka sisa-sisa makanan akan memancing bakteri untuk membusukkannya sehingga dapat menimbulkan nafas tak sedap serta kerusakan gigi. Selain itu, jangan lupa membersihkan bagian belakang lidah menggunakan sikat gigi berbahan nilon yang lembut, sebab area tersebut merupakan tempat berkumpul bakteri. Hindari pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate, sebab senyawa tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti iritasi.
- Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi secara sempurna. Sebab, sikat gigi biasa tidak mampu menjangkau celah sempit di antara gigi. Jika perlu, berkumur dengan larutan penyegar mulut (mouthwash) untuk mencegah nafas tak sedap. Namun, hindari larutan penyegar mulut yang mengandung alkohol.
- Hindari sejumlah makanan yang memiliki aroma khas seperti bawang putih, bawang merah merah, petai, atau durian. Jenis makanan tersebut masih menyisakan bau pada nafas dan sendawa bahkan hingga 72 jam setelah dikonsumsi. Setelah dicerna, kandungan protein dalam makanan tersebut akan didistribusikan melalui aliran darah, lantas dibawa ke paru-paru dan keluar bersama nafas hingga keluar dari sistem tubuh.
- Perbanyak konsumsi air putih pada saat sahur dan berbuka puasa untuk membuat mulut tejaga kelembapannya. Sebab, mulut kering bisa menimbulkan bau nafas tak sedap. Saliva berperan dalam mencegah pertumbuhan bakteri yang berkontribusi terhadap bau mulut, dengan cara membersihkan mulut dan menghilangkan sisa-sisa makanan yang menjadi penyebab bau mulut.
- Sering-seringlah meniupkan udara keluar dari hidung--terutama ketika menderita flu atau alergi--untuk mencegah bau nafas tak sedap.
10.06 | Label: Healthy and Beauty | 0 Comments
Susunan Acara Penutupan Panitia Nasyid 2009
- * Pembukaan by Kak Sherly
- * Pembacaan ayat suci Al-Qur’an by Bg Iskandar
- * Buka puasa with a cup of tea, aqua, kue, dan mie kocok.
- * Shalat maghrib berjama’ah * Kata sambutan by Koordinator Remais
- * Penyerahan Jabatan Ketua Panitia Nasyid 2010
- * Makan nasi ayam penyet dan minum es semangka + nata de coco (gtw apa nama minumannya)
- * Shalat isya dan tarawih


00.09 | Label: My Diary | 0 Comments
Bubar ex X1 '09
Weww ..
Lagi males nge.post nihh ..
:D
Dila cerita sedikit dehh, tentang bubar ex X1 yang diadakan di rumah Dila 2 hari yang lalu.
Sekitar jam setengah 6, Dila baru siap mandi dan berpakaian rapi. Langsung aja Dila ke teras menghampiri teman-teman yang udah lumayan rame ngumpul menunggu kehadiran teman-teman yang lainnya.
Kabar yang mengejutkan datang dari salah seorang teman Dila yang merupakan ketua kelas X1 dulu, Azie. Dia yang diamanahkan untuk memesan nasi ayam penyet di 'Ayam penyet Pak Ulis' sesuai dengan jumlah orang yang ikut di acara bubar ini. Jumlah sih oke, tepat. Tapi, Azie melakukan kesalahan besar. Dia hanya membeli ayam penyet tanpa nasi. Obi yang jabatan sebagai sopir(di acara ini) tak dapat disalahkan karena Miana, seorang bendahara sekaligus penanggung jawab acara ini mengamanahkannya kepada Azie, sedangkan Obi hanya bertugas menggerakkan mobil untuk sampai ke tujuan.
Semua mulai bingung ga jelas mengocok pikiran untuk memecahkan masalah ini. Di rumah Dila sih, ada nasi. Tapi, kapasitasnya sangat terbatas. Ga mungkin bisa mencukupi satu kelas teman dila yang jumlahnya sekitar dua puluhan orang, yang ikut bubar.
Miana dan Disa sigap. Mereka segera menancapkan gas motornya untuk membeli beras. Sedangkan yang lain saling menyalahkan Azie. Azie bersi keras mempertahankan dirinya ga salah.
“Kemarin disuruh beli ga pake nasi. Ya udah aku beli ga pake nasi. Aku kirain nasi udah Nadia yang sediain. Kalian yang masak," elak Azie menegaskan argumennya.
"Yiee.. Kalian kan bilang, semua kalian yang atur. Nadia cuma nyediain tempat. Ga salah Nadia dumn.. Kalau kalian bilang sih, bisa Nadia masak.." kata Dila membela diri.
Beberapa menit kemudian, Miana dan Disa pun tiba dengan beras 5 kg. Dila diam sejenak.
“Hahh? Apa sempat, kita masak lagi? Bentar lagi udah buka,” komentar Dila saat melirik jam tangan Dila.
“Sempatlah itu,” balas Disa.
“Ya terserahlah… Pake aja tu magic jar jumbo,” kata Dila sambil menunjuk kea rah magic jar.
“Kalau saran Dila, mending beli aja nasi,” kata Dila lagi.
“Yia juga ya,” jawab salah seorang teman Dila menyetujui.
“Woy, cepat beli nasi!” perintah Miana kepada teman-teman yang lainnya.
Tanpa berfikir panjang, Naufal, wakil ketua kelas X1 dulu, segera melesat. Disa tak kalah sibuk menelpon Om Didin(guru les vokal) yang merupakan anak dari seorang pemilik restoran nasi padang tak jauh dari komplek. Namun, sia-sia. Berkali-kali Disa coba menelpon, tapi ga diangkat.
Tak beberapa lama kemudian, Naufal mengabari bahwa ga ada satu pun warung nasi yang bersedia menjual dua puluhan bungkus nasi tok. Mau ga mau yia harus mau kami masak nasi 5 kg.
Azie dan Disa mulai sibuk mencuci beras. Benar-benar butuh tenaga ekstra untuk memasak 5 kg. Dila yang udah kehabisan akal memikirkan nasi,
lebih memilih menyusun kue di piring dan menuangkan teh ke masing-masing cup. Yang lain ikut bantu menyebarkan cup yang telah berisi teh dan kue.
Beberapa menit akan berbuka, semua telah duduk rapi berjejer di patio rumah Dila yang pas-pasan tak sabar menanti bunyi serene yang begitu nyaring di telinga.
“Ngngng….,” bunyi serene menggelegar di telinga.
Semua berdecak lega , berdo’a, dan langsung meneguk teh buatan bibik yang telah tersedia di hadapan masing-masing.
“Loh? Magic jarnya kok belum dikletekkan?” tanya mama yang tiba-tiba mama muncul dan menyerahkan dua kotak kue yang berisi risol dan brownis.
“Ini juga airnya kurang,” tambah mama lagi sambil membereskan semuanya.
Setelah mencicipi beberapa potong kue, semua beranjak untuk mengambil wudhu, melaksanakan shalat maghrib. Hanya dua, tiga orang cewek yang berhalangan (termasuk Dila) menetap di ruang patio untuk membereskan ruangan. Sedangkan yang lain shalat maghrib berjama’ah di ruang shalat yang sangat sederhana. Adek sebagai anak RMB(Remaja Mesjid Baiturrahman) bertindak sebagai imam.
Usai berdzikir, berdo’a, dan embel-embel lainnya, semua pada sibuk dengan kesenangan masing-masing sambil menunggu nasi mateng. Ada yang sibuk menggosip ga jelas, melawak garing, atau sekedar menongkrong di teras samping menikmati suasana malam. Ada juga yang sibuk berfoto ria bagi kaum-kaum narsis yang autis ama kamera. ~ Termasuk Dila :D .


Ga terasa, nasinya udah mau mateng. Dila, Disa, Fina, Lailan, juga Kak Meli(yang kerja di rumah Dila) membantu menuangkan jus ke masing-masing cup dan meletakkannya ke tempat masing-masing. Mama meletakkan piring dibantu oleh teman-teman Dila yang lainnya.
Akhirnya nasinya mateng juga setelah kami telah menunggu dalam kurun waktu yang cukup lama. Bahkan, azan isya terabaikan sanking lahabnya menyantap ayam penyet pak ulis.
19.57 | Label: My Diary | 0 Comments
Ke Rutan
Kemarin lumayan melelahkan..
Pulang sekolah, ga langsung pulang karena ada rapat panitia nasyid 2009.
Nyaris jam 2, permisi cabut duluan karena ada jadwal kegiatan remais(remaja mesjid istiqamah). Jam 2 semua harus udah ngumpul di mesjid.
"Hadohh!! Siapa yang jemput ni, udah nyaris jam 2?"
Untungnya ada Mayka, adik kelas nan baik hati yang mengantarkan Dila ke rumah. Sesampainya di rumah, langsung melesat ke kamar mengganti tas yang hanya berisikan dompet dan hp. Tanpa ganti baju(karena memang disuruh pakai baju sekolah), Dila segera pamit dengan mama dan kembali beranjak dengan Mayka menuju ke mesjid.
Mayka pun menancapkan gas, mempercepat laju motor karena takut ditinggal bus kalau telat. Sebelum ke mesjid, kami menyempatkan diri singgah di supermarket membeli beberapa kue atau jajanan untuk disumbangkan nantinya. Setelah selesai membeli kue, kami menyegerakan diri tiba di mesjid.
"Syukurlah, kita belum telat.." desah Dila lega.
Setelah memarkirkan motor di parkiran mesjid, kami segera naik bus dan memilih bangku ke-3 dari depan. Semua yang ada di dalam bus tampak kaget dengan kehadiran Dila.
"Loh? Kok ada Kak Nadia?" tanya mereka heran saat melihatku.
(Nadia nama panggilan Dila jua. Adik kelas pada manggil Kak Nadia, kata awal dari nama Dila ~ Nadia Rindila.)
Wajar saja mereka tampak heran dan bertanya-tanya ketika melihat Dila di dalam bus. Dila merupakan satu-satunya cewek kelas XI (2 SMA) yang ikut dalam kegiatan ini. Sedangkan yang lainnya adalah anak kelas X. Ada juga anak kelas XI yang ikut selain Dila. Tapi cowok. Itu pun hanya 2 atau 3 orang.
Beberapa menit kemudian, bus pun mulai bergerak. Bus melaju dengan kecepatan yang hampir konstan menuju ke rutan.
(Weww.. kayak soal cerita fisika aja... :D)
Rutan alias rumah tahanan ?
Ya, kami sengaja jauh-jauh hari berencana melakukan kunjungan ke rutan, untuk bersilaturahmi dan sekaligus memperkaya wawasan kami.
Di rutan , kami dikumpulkan di mushalla. Ini merupakan pertama kalinya bagi Dila masuk ke rutan. Wajar saja, Dila asing banget melihat keadaan di rutan. Ada perasaan takut, tapi juga penasaran akan kehidupan di rutan. Salah satu petugas di rutan tersebut pun memberikan kata-kata sambutan dan pengarahan kepada kami.
Dilaporkan oleh bapak tersebut, 70% kasus di rutan tersebut mengenai narkoba. Penghuni rutan tersebut ada 302 orang. 13 di antaranya wanita.
Setelah dikumpulkan ke mushalla, kami pun melihat-lihat keadaan rutan. Mulai dari kamar tidurnya, kamar mandi, juga tempat lainnya. Tak lupa kami mewawancarai salah satu penghuni rutan, seorang cewek yang berumur sekitar 20 tahun dengan kasus membunuh suaminya.
"Kalau boleh tahu, kasus kakak apa , kok bisa sampai dijebloskan ke rumah tahanan ini?" salah satu dari adik kelas yang saat itu di sampingku bertanya pada wanita tersebut.
"Kakak nggak sengaja bunuh suami kakak. Dia selingkuh. Tingkahnya udah keterlaluan. Jadi kakak silap, kakak pukul bagian kepalanya dengan ****(lupa apa namanya). Dia langsung tergeletak dan ternyata sudah tak bernyawa lagi," jawab wanita tersebut menjelaskan secara singkat.
Ada juga seorang cewek yang masih berusia 18 tahun sudah mendekam di rutan tersebut dengan kasus menculik anak kecil.
Setelah puas berbincang-bincang dan melihat suasana di rutan, kami menyudahi kunjungan kami
dan melanjutkan perjalanan ke Mesjid Baiturrahman, Lhokseumawe untuk melaksanakan shalat ashar. Selesai shalat, kami tak langsung beranjak ke bus karena ada pertemuan singkat dengan RMB(Remaja Mesjid Baiturrahman) untuk sekedar berbagi pengalaman dan silaturahmi.
Tak lama selesai pertemuan tersebut, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju ke Mesjid Istiqamah, Arun. Awalnya, kami berencana ke laut sebelum pulang. Tapi waktu begitu sempit sehingga rencana itu pun dibatalkan.
Di bus, Dila menerima sms bahwasannya Dila selaku panitia nasyid diminta untuk datang rapat jam 5 di salah satu rumah panitia.
Weww.. Sekarang aja udah jam 5. Belum lagi perjalanan untuk sampai ke Arun menghabiskan waktu sekitar 20 menit. Manah mungkin sempat. Paling-paling kalau datang juga nanggung banget. Baru bentar datang udah pulang.
Sesampainya di Arun,
Dila diantarkan pulang dengan Mayka melewati jalan yang panjang sekaligus ngabuburit.
15.50 | Label: My Diary | 1 Comments
Memelihara Kuku
Kuku? mungkin terdengar hal yang sepele untuk diperhatikan. Tapi ternyata kuku bagian penting yang harus kita rawat agar tetap terjaga kebersihan dan keindahannya. Pengen dumn punya kuku tang terawat?
Berikut tips singkat untuk memelihara kuku :
1. Cucilah tangan dengan air dingin. 2. Siapkan beberapa siung bawang putih, kupas dan potong menjadi beberapa bagian. 3. Tusuk-tusukkan bawang putih tersebut pada kuku dan usapkan juga pada punggung kuku. 4. Cuci kuku dengan air hangat.
02.10 | Label: Healthy and Beauty | 0 Comments
Leukimia
Leukimia adalah penyakit kekurangan sel darah putih. Penyakit ini mengakibatkan penderitanya lemas, hilang nafsu makan, tulang dan sendi terasa sakit.
Kini ada pengobatan tradisional untuk menyembuhkan penyakit ini.
Siapkan daun komfrey 4 lembar, garam secukupnya dan 4 gelas air.
Caranya :
remas-remas daun komfrey dengan garam, cuci dan bisa langsung dimakan.
Tetapi bisa juga dijus atau direbus, minum jus atau rebusan daun tersebut secara teratur 3 kali sehari.
* Komfrey = Symphytum officinale l.
02.09 | Label: Healthy and Beauty | 0 Comments





